Kamis, 19 Juni 2014

Kembali ke Masa Kejayaan Bioskop Kelud



poster film "Edge of Tomorrow"
Beberapa hari yang lalu, saya menonton film "Edge of Tomorrow" di bioskop 21 Dieng. Film bergenre science fiction yang bercerita tentang peperangan manusia di bumi dengan alien dan menampilkan Tom Cruise sebagai tokoh utama ini benar-benar keren dan wajib ditonton, apalagi jika kalian adalah pecinta genre science fiction dan menyukai cerita-cerita tentang alien. Tapi bukan itu yang ingin saya bahas sekarang, bukan tentang film Edge of Tomorrow, apalagi memberikan spoiler filmnya, hehe. Sebelumnya, pernah tidak sih kalian berpikir? kenapa jika ingin menonton film-film baru, entah keluaran barat atau film indonesia, kita harus menonton di bioskop itu-itu saja? kalau tidak bioskop milik 21 group, ya di blitz megaplex (sayangnya, di Malang tidak ada blitz megaplex dan Premiere). Kitapun seolah tidak diberi pilihan lain, untuk menikmati film terbaru, ya kita harus merogoh kocek agak dalam untuk menonton di bioskop 21. Menonton film pun seperti menjadi hal mewah yang tidak bisa dijangkau oleh banyak orang. Padahal, menonton film adalah cara yang lumayan ampuh untuk merefresh pikiran setelah merasa penat akan segala rutinitas. Lalu, bagaimana jika tiket yang harus dibayar untuk mendapat hiburan begitu mahal? tidak heran jika menonton film di bioskop zaman sekarang hanya dapat dilakukan oleh kalangan tertentu saja.
Bioskop Kelud
Sebelumnya, tahukah kalian bahwa Kota Malang dulunya memiliki bioskop-bioskop lokal seperti bioskop Mutiara, Merdeka, Ria, dan Kelud? beberapa diantara kalian pasti pernah mendengar tentang keberadaan bioskop-bioskop lokal ini. Dulu, hak siar film belum sepenuhnya dimonopoli oleh grup-grup besar seperti 21 grup dan blitz megaplex seperti sekarang. Zaman dulu, kita diberikan banyak pilihan tempat untuk menonton film, dengan range harga yang bervariasi sehingga semua kalangan dapat menikmati film-film dengan membayar sesuai dengan kemampuan mereka.
Dalam postingan kali ini, saya ingin membahas mengenai salah satu bioskop lokal di Kota Malang yang pernah berjaya hingga pertengahan tahun 90'an, yakni Bioskop Kelud. Coba tanyakan pada orang-orang tua yang telah lama tinggal di Malang, siapa diantara mereka yang tidak tahu bioskop Kelud? dijamin hampir tidak ada. Bioskop Kelud adalah salah satu bioskop yg paling terkenal se Malang Raya pada masanya. Bioskop ini terletak di Jl. Kelud, ditengah perkampungan penduduk. Jangan bayangkan bioskop ini berbentuk suatu gedung besar dengan sofa-sofa berjajar dengan pendingin ruangan. Bioskop ini justru berbentuk seperti lapangan yang luas dengan layar berukuran 16x9 meter, sangat jauh lebih besar dari layar 
Layar Bioskop Kelud

Deretan Kursi Kayu Panjang di Bioskop

bioskop pada umumnya. Tidak ada atap sama sekali untuk melindungi layar berbentuk tembok putih, apalagi sofa yang berjejer. hanya ada beberapa kursi kayu panjang, jika penonton sedang sangat banyak, mereka biasa lesehan di tanah berlapis semen sembari menonton. Karena tidak memiliki atap, bioskop ini juga disebut bioskop misbar, atau gerimis bubar. Tiket masuk bioskop Kelud sangatlah murah, jauh sekali jika dibandingkan dengan tiket menonton di bioskop sekarang. Tidak heran jika dulu ketika masih berjaya, bioskop ini selalu didatangi banyak orang yang banyak diantaranya berasal dari kalangan menengah kebawah. Pernah suatu ketika penonton di Bioskop Kelud membludak hingga mencapai 7000 orang, ketika film legendaris Indonesia "Inem Pelayan Seksi" diputar. Dapat dibayangkan bagaimana riuhnya suasana bioskop saat itu, seperti sedang berada di stadion sepakbola.

Apa kalian ingat film "9 Autumns 10 Summers"? film yang mengambil setting di Kota Malang dan Kota Batu ini sempat "menghidupkan kembali" bioskop Kelud setelah sekian lama tidak beroperasi. Dalam salah satu adegan di Film ini diceritakan sang tokoh utama sedang menonton film di Bioskop Kelud dengan seorang teman wanitanya. Saat itu, Bioskop Kelud benar-benar disetting seperti kembali di masa kejayaannya di tahun 90'an, ramai dipenuhi penonton yang ingin menonton film "Catatan Si Boy". Untuk sejenak meskipun hanya dalam adegan di sebuah film, kita bisa bernostalgia kembali ke masa dimana bioskop Kelud berjaya.

Film Catatan Si Boy diputar di Bioskop Kelud










Tidak ada komentar:

Posting Komentar