Minggu, 11 Mei 2014

Alun-Alun Batu : Dari Bianglala Hingga Ketan Legenda


Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata alun-alun?  Kumuh? Banyak pedagang asongan? Tempat berwisata kelas menengah kebawah? Ah, tidak juga. Bagi mahasiswa yang berkuliah di Kota Malang dan sekitarnya tentu sudah tidak asing lagi dengan salah satu alun-alun terindah, yakni alun-alun Kota Batu. Pemerintah Kota Batu memang telah berhasil membangun suatu tempat berkumpul dan berinteraksi bagi warga Batu, yang sekarang ini juga menjadi sangat terkenal diantara pengunjung-pengunjung dari luar kota Batu, bahkan luar Jawa Timur sendiri. 

Alun-alun Batu, berbeda dengan alun-alun kebanyakan, ditata dengan rapih dan memiliki gaya arsitektur yang unik. Menyesuaikan letaknya yang berada di daerah agrikultural, bangunan-bangunan seperti kantor informasi, toilet, dan smoking area dibentuk menyerupai buah-buahan. Oh ya, alun-alun Batu memang memiliki smoking area terpisah, jadi jangan harap kita akan menemukan orang-orang yang bebas merokok di area alun-alun, karena petugas akan dengan sigap menegur siapapun yang melanggar. 

Bianglala Alun-Alun Batu
Selain bangunan-bangunan unik menyerupai buah-buahan, mata kita juga dapat dengan mudah menemukan salah satu objek yang menambah keindahan alun-alun Batu sendiri, yaitu bianglala yang berdiri kokoh ditengah alun-alun. Cukup dengan Rp. 3000,- saja kita sudah dapat menikmati keindahan kerlip lampu kota batu dari ketinggian. 

Salah Satu Menu Ketan Legenda
Jika berkunjung ke alun-alun Batu, jangan lupa sempatkan ke Pos Ketan Legenda, salah satu tempat makan ketan paling terkenal seantero Batu, bahkan Malang. Pulennya ketan hangat dipadu dengan udara dingin kota Batu dan segelas STMJ tentu merupakan perpaduan yang sangat istimewa. Mulai dari Rp 3000,- saja, sepiring ketan bubuk sudah dapat kita nikmati. Saking terkenalnya, beberapa artis ibukota seperti Bondan Winarno bahkan telah berkunjung untuk sekadar mencoba ketan yang terbilang legendaris ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar